menyusuri lorong
dekat rumah mu
di mana kerap
turun wahyu
jiwaku merangkak
dibebani dosa
ku usahakan berdiri
biar payah sekali
dengan rintih harap
semoga ringan
kalbu gelap
diangkat cahaya
doa mustajab
(ini dia airmata ku beri
sebagai tanda
ku mengerti risalahmu
berpacak di bumi
syafaatmu sering ku damba
pada setiap salam dan selawat
sujud di masjidmu terasa benar
selama ini aku hanya pelawat sunnahmu
bisakah airmata ku jadikan hadiah
kunjungan hinaku ke makam sucimu)
No comments:
Post a Comment